Budaya Terima Tamu

Budaya Terima Tamu
Sumber gambar: ClaretPath.Com

ClaretPath.com-Budaya Terima Tamu

Hari Selasa, 04 Oktober 2022

Bacaan I: Gal.1:13-24

Bacaan Injil: Luk.10:38-42

Peringatan Wajib St. Fransiskus dari Asisi

Ada satu lagu Sekami yang masih terngiang di telinga sejak pertama kali mendengarnya di masa Novisiat tahun 2015. Lagu itu adalah Maria dan Marta. Secara garis besar liriknya demikian, “Dua orang bersaudara Maria dan Marta, Yesus datang menumpang diri di rumah mereka, Maria duduk di kaki Yesus, Marta sibuk melayani, o Marta e, o Marta e, o sio Marta e”.

Belakangan setelah dicek di youtube, lirik lagu ini berbeda dengan yang pernah didengar di Novisiat, “Dua orang bersaudara Maria dan Marta, sama-sama menyambut Yesus di rumah mereka, Marta sedang sibuk di dapur Maria duduk di kaki Yesus, mendengar firman, mendengar firman itulah utama. Dua orang bersaudara Maria dan Marta, sama-sama menyambut Yesus di rumah mereka, Marta kuatir dengan banyak perkara, Maria tetap mendengarkan, mendengar firman, mendengar firman itulah utama.”

Satu lagu yang sama dengan dua lirik yang berbeda. Keduanya memiliki tujuan yang sama yakni mengajak anak-anak Sekami untuk lebih akrab dengan Sabda melalui nyanyian yang bernafaskan Kitab Suci. Lagu tersebut memang berbeda. Akan tetapi tidak berarti yang satu benar dan yang lain salah. Keduanya sama-sama untuk memuji Tuhan. Menariknya bahwa inspirasi dari lagu tersebut diambil dari bacaan Injil hari ini. yang berbicara tentang dua tokoh wanita dalam Perjanjian Baru, yakni Maria dan Marta. Dikisahkan dalam Injil bahwa saat Yesus bertamu ke rumah mereka, dengan spontan keduanya memilih pekerjaan masing-masing yang tidak saling meniadakan. Maria memilih di ruang tamu untuk mendengar apa yang disampaikan Yesus, dan Marta memilih di dapur untuk menyiapkan makanan dan minuman. Inilah budaya terima tamu ala Maria dan Marta.

Baca juga :  Apa Visi dan Misiku? | Renungan Harian

Budaya Kita Dalam Menerima Tamu

Dalam budaya kita pun, tentu kita tidak bisa meninggalkan tamu duduk sendirian di ruang tamu sementara tuan rumah semua sibuk di belakang. Perbuatan demikian, tidaklah etis dan perlu salah satu anggota rumah duduk bersama mereka sambil menunggu keluarga menyajikan minuman atau makanan untuk disantap bersama. Kebiasaan baik dalam budaya Timor, pertama-tama tuan rumah menyajikan oko mama kepada tamu yang berisi, sirih, pinang dan kapur. Sementara dalam kebiasaan orang Flores tuan rumah selalu menyuguhkan kopi kepada tamu. Ini adalah suatu kebiasaan baik dalam menyambut tamu yang ada di rumah kita.

Baca juga :  Lalu Bagaimana?

Hari ini, Penginjil Lukas menampilkan kisah kunjungan Yesus dan murid-murid-Nya di rumah Maria dan Marta. Marta bergegas ke dapur untuk menyediakan makanan dan minuman sedangkan Maria tetap di ruang tamu mendengar kisah perjalanan mereka hingga bisa tiba di rumah Marta dan Maria. Dua pilihan yang bijak di mana tidak saling meniadakan. Baik duduk bersama tamu maupun sibuk menyiapkan minuman dan makanan semuanya baik adanya. Tetapi dalam peristiwa hari ini, Yesus memuji tindakan Maria sebab ia mendengar dengan tulus sementara Marta mendapat teguran karena bekerja dengan sungut-sungut.

Kedua figur dalam bacaan Injil hari ini merupakan gambaran dari dua model spiritualitas hidup bakti yakni hidup kontemplasi dan aksi. Maria sendiri dalam kisah hari merupakan representasi sekaligus simbol dari hidup kontemplatif, sedangkan Marta merupakan simbol sekaligus representatif dari pelayanan aksi kerasulan. Secara gamblang kedua pekerjaan ini baik adanya jika bertolak pada orientasi hidup manusiawi kita.

Baca juga :  Takut mati? | Renungan Harian

Bacaan Injil hari ini sungguh menarik untuk direnungkan terutama dalam kerja dan berdoa. Bahwa berdoa tidak boleh meniadakan kerja demikian juga kerja tidak boleh meniadakan berdoa. St. Benediktus Abas, dalam perjalanan hidupnya menjadikan kedua ranting ini yakni Ora et Labora sebagai jalan menuju keselamatan. Manusia tidak boleh kehilangan orientasi hidupnya. Ia harus tetap berkarya sambil tidak melalaikan kewajiban sebagai umat beriman. Sebagaimana Maria dan Marta memperlihatkan budaya terima tamu mereka. Mari kita berdoa dan bekerja dengan tulus  agar panggilan hidup bakti semakin bertambah demi pertumbuhan  kualitas iman gereja.