Hari Selasa Pekan Biasa Ke-XXX, 31 Oktober 2023
Bacaan I : Rm. 8:18-25
Bacaan Injil : Lukas 13:18-21
claretpath-Sahabat claretpath.com yang terkasih kisah Injil hari ini menampilkan perumpamaan akan Kerajaan Allah. Yesus mengumpamaan Kerajaan Allah itu seperti biji sesawi dan ragi. Biji sesawi adalah yang terkecil di antara segala jenis benih. Namun apabila sudah tumbuh sawi itu akan menjadi lebih besar dari segala jenis sayuran. Bahkan dikatakan bahwa burung-burung pun bersarang pada cabang-cabangnya.
Sedangkan ragi adalah salah satu bahan untuk membuat roti. Ragi hanya sebagian kecil dibandingkan dengan tepung tiga sukat. Akan tetapi ketika ragi ini dicampur dan diadukan dengan tepung itu maka adonan menjadi khamir seluruhnya.
Kedua perumpamaan itu sebenarnya mau menggambarkan bahwa Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus kelihatannya sangat kecil dan tidak berguna apa-apa. Sama seperti biji sesawi yang tinggal sebagai biji atau ragi tinggal sebagai ragi. Akan tetapi bila ditanam akan menjadi pohon sayur yang besar atau ragi diadukan kedalam tepung sehingga adonan menjadi khamir seluruhnya. Begitu pula dengan Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus akan tampil penuh daya dan kekuatan pada saatnya serta membuat cita rasa kehidupan manusia menemukan kesempurnaannya.
Sahabat claretpath.com yang terkasih, kedua perumpamaan di atas member inspirasi bagi kita dalam menghidupi panggilan kita sebagai umat Kristiani. Kita adalah pengikut Kristus. Sebagai pengikut Kristus kita juga mengambil bagian dalam pewartaan-Nya untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini. Karena itu kita diajak untuk menanamkan dalam diri akan nilai-nilai Kerajaan Allah seperti kasih, kedamaian sukacita, kebaikan dan lainnya. Dengan mananamkan nilai-nilai Kerajaan Allah itu hidup kita akan menjadi “adonan” yang baik. Kita pun siap menjadi tempat bagi orang lain untuk menemukan Allah. Seperti pohon sawi yang memberikan tempat yang baik untuk burung-burung. Pada akhirnya kita mampu membangun Kerajaan Allah di dunia ini. Semoga ………
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.