ClaretPath.com – Berjaga-jagalah! Kamu Tidak Tahu Kapan Waktunya
Minggu I Masa Adven
- Pekan Harapan
- Bacaan Injil: Matius 24:37-44
Mari kita bermenung, mulai dengan ayat 42: “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang”.
Kutipan ini merupakan sepenggal dari kata-kata Tuhan Yesus ketika menasihati para murid-Nya supaya selalu siap sedia menantikan hari Tuhan. Alasannya dapat kita lihat dari kutipan ini juga (ayat 42), yaitu “…sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang”. Juga kita temukan pada ayat 44, “…karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.
Sabda Tuhan ini sungguh jelas! Tuhan Yesus memperingatkan para murid-Nya bahwa kedatangan hari Tuhan itu tak seorang pun yang tahu waktunya. Padahal ketika hari itu datang, banyak hal akan dilenyapkan seperti pada peristiwa air bah pada zaman Nuh (lih. Kej 6-7).
Ketika hari Tuhan datang, “…kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan”
(ayat 40-41)
Sungguh menyeramkan! Ketika hari itu datang, yang tidak setia pada Tuhan akan dilenyapkan. Namun, tiada satu pun dari kita yang tahu pasti kapan waktunya.
Jangankan salah satu di antara kita. Malaikat-malaikat di surga pun tidak tahu. Bahkan Anak pun tidak tahu. Hanya Bapa sendirilah yang tahu (Mat 24:36). Dengan demikian, sangatlah mendesak bagi kita untuk selalu berjaga-jaga (ayat 42) dan siap sedia menyongsong kedatangan Anak Manusia (ayat 44).
Cara Sederhana Berjaga-jaga
Salah satu cara untuk berjaga-jaga adalah mengarahkan seluruh perhatian kita pada kedatangan Anak Manusia. Jika seluruh perhatian kita sudah terarah pada-Nya, niscaya kita akan terdorong untuk sungguh mempersiapkan diri dalam menyongsong kedatangan-Nya, baik pada hari raya Natal maupun pada akhir zaman.
Semoga ketika hari Tuhan tiba dan Anak Manusia datang dalam kemuliaan, kita kedapatan sedang berdiri tegak siap sedia menanti kehadiran-Nya. Amin.
Pecinta Literasi