Beragama yang Melampaui Identitas

Beragama yang Melampaui Identitas
Sumber gambar: ClaretPath.Com

ClaretPath.com – Beragama yang Melampaui Identitas

Sahabat ClaretPath yang terkasih, bacaan injil hari ini sangat menarik untuk kita renungkan. Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya supaya beragama melampaui orang-orang Farisis dan ahli Taurat yang hanya mencari sensasi dan untuk mendapat identitas agar memperoleh legitimasi dalam tindakan-tindakan tertentu. Beragama yang baik adalah beragama yang mampu menghargai setiap manusia apapun latar belakang kehidupanya. Ia tidak membuat sekat-sekat dalam kehidupan sosial melain menyatukan banyak orang untuk memuliakan hidup. Selain itu, beragama yang baik adalah beragama yang mampu menghadirkan wajah kerahiman Allah bagi orang lain. Adalah sia-sia kita berdoa jika kehiduan sosial kita lemah. Bermusuhan dengan orang lain, menjelak-jelekan orang lain singkatnya anti sosial.

Baca juga :  Jejak Langkah | Renungan Harian

Para sahabat ClaretPath yang terkasih, bacaan injil hari ini pada intinya mengajak kita untuk melihat inti terdalam dari hidup keagamaan kita. Hidup keagamaan kita harus mampu memberantas kejahatan mulai dari diri kita sendiri. Dalam kehidupan kita setiap hari, sering kali hanya mengikuti orang lain tanpa berpikir makna di balik sebuah tindakan. Demikian juga dalam hidup beragama. Kita beragama hanya karena dituntut untuk beragama supaya ada identitas di Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kepentingan-kepentingan administrasi lainnya. Sehingga, makna terdalam dari kehidupan beragama menjadi hilang.

Baca juga :  Merespon Cemoohan dengan Diam

Saudara-saudari semua semoga dengan beragama kita mampu mengalahkan rasa marah yang ada dalam diri kita sebagai sumber kejahatan dan mampu menunjukan wajah kasih Allah kepada semua makhluk ciptaan. Tidak ada gunanya kita sering berdoa setiap hari, tetapi kita masih simpan rasa benci, marah dan dendama dengan orang lain, maka doa kita tdak bernilai dimata Tuhan. Oleh karena itu, kita harus berdamai dulu dengan orang lain, baru kita mempersembahkan diri kita kepada Tuhan. Hati yang damai akan menentukan ketulusan doa yang kita doakan. Semoga Tuhan memberkati kita.