ClaretPath.com – Baju yang Layak: Renungan Harian 05/04/2024
Jumat, 05/04/2024, Oktaf Paskah
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 4:1-12
Baju yang layak
Figur yang menjadi sorotan dalam dua bacaan injil pada hari ini adalah Petrus. Mungkin karena ia murid yang paling hits sekaligus trouble maker. Di dalam bacaan pertama, ia menjadi saksi yang gagah berani. Ia memberikan kesaksian tentang kuasa Yesus kepada imam-imam kepala dan para tua-tua Yahudi. Petrus tidak segan-segan berbicara terang-terangan bahwa merekalah yang telah membunuh-Nya. Bahkan karena kesaksian itu, ia harus mendekam dalam tahanan. Sekalipun demikian Petru tidak gentar sedikitpun. Keesokan harinya ia masih tetap pada pendirian yang sama.
Petrus yang telanjang
Akan sangat berbeda di dalam bacaan Injil. Dikisahkan bahwa Petrus sedang menjala ikan. Tetapi tidak jelas apakah dia mendapat tangkapan atau tidak. Yang Jelas ketika mendengar bahwa ada Tuhan di situ, ia langsung mengenakan pakaiannya. Menurut penginjil Yohanes, saat itu Petrus sedang telanjang. Dan itu hal yang biasa dilakukan oleh para nelayan yang sedang menjala ikan. Tujuannya agar mudah berenang dan bergerak bebas saat menarik jalah. Apalagi mengingat model pakaian zaman itu yang notabene besar dan ribet.
Haruskah baju yang layak?
Akan tetapi satu hal yang menarik adalah adegan Petrus yang ketika mendengar bahwa ada Tuhan di situ ia langsung mengenakan pakaian. Mengapa yah? Tindakan seperti itu sebenarnya akrab dengan kehidupan pada umumnya. Seorang cewek yang didatangi pria idaman secara tiba tiba, akan salah tingkah mengganti pakaian dan merias wajahnya. Setelah itu barulah agak berani menemui tamunya itu. Begitulah kira-kira disposisi batin yang dialami Petrus.
Kembali menjadi penjalah ikan
Awalnya Guru mereka yang kalah dan mati di atas salib membuat Petrus banting stir dan kembali ke kehidupan awalnya. Ia tidak lagi menjadi pengikut Yesus karena Yesus telah mati bodoh-bodoh dan memalukan. Karena itu bagi Petrus, tidak ada pilihan lain kecuali kembali menjadi penjala ikan (bukan lagi penjala manusia). Sama sekali tidak terpikirkan oleh Petrus bahwa Yesus akan bangkit.
Ketika tahu bahwa Yesus ada di situ lagi. Yang dalam bahasa yang lebih spiritual “bangkit”, Petrus salah tingkah. Agar bertemu dengan Yesus, Petrus harus mengenakan pakaian yang mana menjadi tanda kelayakan. Masa menjadi mengikuti Yesus dengan telanjang? Mungkin bisa, tetapi di manakah rasa hormat terhadap Yesus. Bukankah itu justru mencoreng nama baik Guru mereka yang ketika itu sedang viral di kalangan orang Yahudi? Makanya Petrus mengenakan pakaian agar layak menghadap Yesus.
Pesan renungan untuk kita hari ini
Pesan untuk kita sangat sederhana. Yesus telah bangkit dan hidup. Apa yang boleh kita kenakan agar layak menjumpai-Nya. Apakah baju baru dan pasangan baru? Atau justru hati yang baru, pola pikir yang baru, dan cara hidup yang baru. Ingat! Setiap pilihan kita menentukan kualitas hidup kita dan siapa kita.
# – Baju yang Layak: Renungan Harian 05/04/2024
Mahasiswa Filsafat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengagum absurditas Albert Camus