Alter Christi: Kristus Yang Lain Bukan Yang Terbagi-Bagi

Alter Christi: Kristus Yang Lain Bukan Yang Terbagi-Bagi
Sumber gambar: ClaretPath.Com

ClaretPath.ComAlter Christi: Kristus Yang Lain Bukan Yang Terbagi-Bagi

Hari Senin Pekan I Masa Prapaska, 27 Februari 2023

Bacaan I: Im. 19:1-2, 11-18

Bacaan Injil: Mat. 25:31-46

“Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”

(Mat.25:40).

Penggalan ayat kitab suci ini tentu akan langsung memantik pertanyaan kritis dan reflektif dalam diri; “Adakah Kristus di luar diri-Nya sendiri? Apakah ada Kristus yang lain? Apakah IA terbagi-bagi? Terhadap pertanyaan-pertanyaan mendasar dan manusiawi ini, kita tentu masih mengingat istilah; Alter Christi: Kristus yang lain tapi bukan yang terbagi-bagi.

Baca juga :  Berjalan Bersama Menuju Tuhan

Terminologi Alter Christi: Kristus yang lain, inilah yang kiranya bisa membantu kita untuk masuk lebih dalam menuju kekayaan Sabda Allah hari ini. Dalam bacaan Injil hari ini, Penginjil Matius rupanya mencoba untuk melukiskan Kristus sebagai gambaran dari orang-orang kecil; orang-orang miskin. Kelaparan, kehausan, keterasingan, kesakitan dan ketelanjangan orang-orang kecil adalah “gambaran diri Kristus yang lain; gambaran sempurna kemanusiaan Yesus”.  

Dari logia Yesus sendiri; terlihat dan terkesan bahwa IA sendiri (Yesus) ‘mengamini’ upaya dari Pengarang Injil Matius ini. Dan memang, sebagai manusia, Yesus sungguh mengalami semuanya itu. Peristiwa kehausan dan kelaparan di padang gurun, keterasingan dan penolakan di tanah asal-Nya sendiri dan kesakitan bahkan ketelanjangan-Nya dalam peristiwa salib adalah bukti nyata kemanusiaan sempurna Yesus. Akan tetapi, selain sungguh sebagai manusia; Yesus juga adalah sungguh Allah. IA adalah perfectus Deus sekaligus perfectus homo. Inilah alasan mengapa Yesus pada akhirnya menang dalam setiap godaan dan maut sekali pun.

Baca juga :  Tentang Diri | Renungan Harian

Alter Christi: Satu Dalam Kristus

Meski begitu, Yesus tetap satu. Yakni; sungguh Allah dan sungguh manusia. IA tidak terbagi-bagi. Yesus memang sepanjang hidup-Nya hingga kini selalu “membagi-bagikan diri-Nya (seluruh hidup-Nya: Tubuh dan Darah-Nya dalam Ekaristi)” kepada kawanan domba gembalaan-Nya tetapi, sekali lagi bahwa Yesus tetap satu dan tidak terbagi-bagi. Apalagi membagi atau mengkotak-kotakkan orang lain. Karena itu, Alter Christi adalah Kristus yang lain tapi bukan yang terbagi-bagi.

Kini domba-domba penggembalaan-Nya pun semakin banyak dan terbagi-bagi di seluruh penjuru dunia. Meski begitu, kita (Orang Kristiani) tetap satu sebagaimana Yesus dalam relasi kasih-Nya yang begitu intim bersama Bapa dan Roh Kudus. Sebagai pengikut Kristus, kita memang terbagi-bagi tapi tetap tidak terbedakan. Kita tetap satu dalam Kristus. Amin.